Untuk bab ini yang akan kita bahas hanyalah adaptasi dan seleksi alam. Untuk reproduksi kita bahas dalam bab tersendiri.
1. ADAPTASI
Adaptasi adalah proses makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Adaptasi ini dibedakan menjadi 3 yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.
a. Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian bentuk tubuh, struktur tubuh, atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi ini dapat dengan mudah diamati karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Sebagai contoh adalah:
Gambar diperoleh dari http://my-blacklist.blogspot.com/ |
· Bentuk paruh burung yang disesuaikan dengan makanannya.
· Bentuk kaki burung yang disesuaikan dengan habitatnya.
· Tipe mulut serangga disesuaikan dengan makanannya.
· Tumbuhan xerofit (hidup dilingkungan kering beradaptasi dengan memodifikasi daun menjadi ukuran kecil seperti duri atau bahkan tidak berdaun, batang dilapisi lapisan lilin yang tebal dan memiliki akar yang panjang.
· Tumbuhan Hidrofit (hidup di lingkungan berair) beradaptasi dengan cara berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
Gambar diperoleh dari http://sainsmediaku.wordpress.com/ |
b. Adaptasi Fisiologi
Adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Karena adaptasi ini menyangkut alat-alat dalam tubuh maka akan lebih sulit untuk diamati. Sebagai contoh adalah:
· Jumlah eritrosit orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai atau dataran rendah.
· Saat udara dingin cenderung akan lebih banyak mengeluarkan urine.
· Melebar dan menyempitnya pupil mata tergantung pada intensitas cahaya.
· Penyesuaian terhadap kadar garam. Ikan air laut yang berada di lingkungan dengan kadar garam tinggi akan banyak minum dan sedikit mengeluarkan urin. Sedangkan ikan air tawar akan sedikit minum dan mengeluarkan banyak urin.
· Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh serangga memiliki mahkota yang indah dan berbau harum.
c. Adaptasi Tingkah Laku
Adalah penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Sebagai contoh:
· Bunglon memiliki kemampuan mimikri yaitu mengubah warna kulit sesuai warna lingkungan atau tempat hinggapnya.
· Cumi-cumi mengeluarkan tinta atau cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancam.
· Paus muncul secara berkala di permukaan laut untuk menghirup oksigen.
· Cecak melakukan autotomi atau memutuskan ekornya pada saat keadaan bahaya.
· Saat lingkungan kering jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang berada di permukaan tanah.
· Pada musim kemarau tumbuhan tropofit menggugurkan daunnya.
B. SELEKSI ALAM
Istilah seleksi alam diperkenalkan pertama kali oleh Charles Robert Darwin (1809-1882). Darwin dikenal dengan sebutan bapak evolusi karena memperkenalkan istilah seleksi alam dalam bukunya The Origin of Species by Means of Naturals Selection yang diterbitkan tahun 1859. Evolusi sendiri merupakan suatu perubahan organisme yang terjadi secara perlahan-lahan dan berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama bahkan jutaan tahun sampai akhirnya berubah menjadi spesies baru.
Darwin meneliti burung-burung yang berada di kepulauan Galapagos yang merupakan gugusan kepulauan terletak sebelah barat Ekuador, Amerika Selatan. Lingkungan di kepulauan Galapagos yang sangat berbeda dengan benua Amerika menyebabkan burung Finch harus beradaptasi. Burung-burung yang tidak dapat beradaptasi akan punah. Menurut penelitian Darwin di kepulauan Galapagos terdapat 14 spesies burung yang dapat dibedakan berdasarkan paruhnya. Perbedaan bentuk dan ukuran paruh tersebut tersebut terjadi sebagai akibat penyesuaian terhadap makanannya. Berdasarkan penelitian, Darwin menyimpulkan hanya individu yang mampu beradaptasilah yang bertahan hidup, sedangkan yang tidak dapat beradaptasi akan punah. Inilah yang disebut dengan seleksi alam. Organisme yang lolos dari seleksi alam akan hidup terus sedangkan organisme yang tidak lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang tidak lolos dari seleksi alam adalah dinosaurus yang saat ini tinggal kita jumpai fosilnya saja. Ada banyak teori yang menyebutkan sebab kepunahan dari dinosaurus tetapi yang paling banyak diyakini adalah kepunahan dinosaurus disebabkan oleh hujan meteor yang dibuktikan dengan adanya kawah akibat jatuhnya meteor di Arizona. Karena adanya hujan meteor ini debu akibat hantaman meteor di bumi menyebabkan bumi seperti berkabut sehingga sinar matahari tidak dapat sampai di bumi. Akibatnya pepohonan tidak dapat berfotosintesis yang menyebabkan dinosaurus yang bersifat herbivora mati. Akibatnya dinosaurus yang bersifat karnivora juga mati karena tidak memperoleh makanan. Dengan demikian dinosaurus tidak dapat kita jumpai lagi saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar