Sabtu, 17 Desember 2011

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


PENCERNAAN MAKANAN
Dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Pencernaan Mekanik
   Mengubah makanan dari ukuran besar menjadi kecil
2. Pencernaan Kimiawi
 Mengubah makanan dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana
TUJUAN PENCERNAAN MAKANAN

Mengubah makanan menjadi bentuk sederhana untuk dapat diserap oleh tubuh

ALAT-ALAT PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA
Gambar alat pencernaan diperoleh dari http://bebas.ui.ac.id/
Alat pencernaan manusia terdiri dari:
1. mulut
2. kerongkongan
3. lambung
4. usus halus
5. usus besar
6. anus






1. MULUT
Di dalam mulut makanan mengalami 2 macam pencernaan yaitu pencernaan mekanik oleh gigi dibantu lidah dan pencernaan secara kimiawi oleh enzim ptialin.
Gigi manusia terdiri dari:
a. gigi seri untuk memotong makanan
b. gigi taring untuk mencabik atau mengoyak makanan
c. gigi geraham untuk menghaluskan makanan. Untuk orang dewasa gigi geraham ini terdiri dari gigi geraham depan dan belakang sedangkan untuk anak-anak hanya gigi geraham depan saja.
Pencernaan secara kimiawi dimulut hanya terjadi pada karbohidrat saja dengan bantuan enzim ptialin. Oleh enzim ptialin karbohidrat akan diubah menjadi maltosa.
2. KERONGKONGAN

Kerongkongan merupakan sebuah saluran panjang yang terdiri dari otot polos yang dapat berkontraksi dan relaksasi. Di kerongkongan ini tidak terjadi pencernaan pada makanan, yang terjadi hanyalah gerak peristaltik yaitu gerak mendorong makanan masuk ke dalam lambung.
Kerongkongan sangat berdekatan dengan tenggorokan sehingga perlu pengaturan zat yang masuk. Oleh karena itu terdapat epiglotis yang berfungsi untuk mengatur masuknya makanan ataupun udara agar kita tidak tersedak.
3. LAMBUNG

Lambung merupakan organ berbentuk kantong yang tersusun atas otot polos, terletak pada rongga perut sebelah kiri. Makanan dari kerongkongan akan masuk ke dalam lambung dan mengalami 2 macam pencernaan yaitu pencernaan mekanik oleh otot lambung dan pencernaan kimiawi oleh enzim yang ada di dalam lambung.
Enzim yang bekerja di lambung adalah:
a. Pepsin yang berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton
b. Renin yang berfungsi untuk mengendapkan kasein dalam susu
c. Asam klorida (HCl) untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Makanan yang sudah mengalami pencernaan di lambung ini akan menjadi lumat seperti bubur yang akan keluar sedikit demi sedikit melalui pintu lambung (pilorus) menuju ke usus halus.
4. USUS HALUS

Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung yang memiliki panjang kurang lebih 8,25 m.

Usus ini dibagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum).
Usus dua belas jari (duodenum) merupakan bagian usus halus yang berhubungan langsung dengan lambung.
Pada usus dua belas jari terdapat muara dua kelenjar, yaitu kelenjar empedu yangmenghasilkan cairan empedu, dan kelenjarpankreas yang menghasilkan tiga macam enzim,yaitu:
1) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula (glukosa).
2) Tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
3) Lipase, berfungsi menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

Makanan dalam usus halus dapat bergerak turun karena adanya gerak peristaltik yang dilakukan oleh dinding-dinding usus. Makanan yang telah lumat akan mengalami proses penyerapan pada bagian usus penyerapan (ileum), di sini terjadi penyerapan sari makanan, secara absorbsi masuk ke pembuluh darah.
Dinding usus penyerap berlipat-lipat untukmemperluas bidang penyerapan.
Lipatantersebut berbentuk jonjot-jonjot usus (vili-vili usus).
5. USUS BESAR
Usus besar atau usus tebal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: usus besar naik (colon ascendens), usus besar mendatar (colon tranversus), dan usus besar turun (colon descendens).
Pada permukaan usus besar naik, di bagian bawah terdapat tonjolan yang disebut umbai cacing (apendiks).
Apabila terisi oleh biji-bijian yang kecil, maka biji-biji ini akan membusuk karena tidak dapat dicerna oleh usus besar, sehingga mengakibatkan usus buntu (apendiksitis).
Pada usus besar sudah tidak terjadi pencernaan karena makanan hanya tinggal ampasnya saja. Disini terjadi pengaturan kadar air pada feses dan pembusukan sisa makanan oleh bakteri.
6. ANUS

Anus merupakan lubang untuk pengeluaran sisa makanan.
Organ ini dikendalikan oleh 2 macam otot yaitu otot yaitu otot polos di bagian dalam dan otot lurik di bagian luar.


Untuk memahami proses pencernaan makanan perhatikan video berikut ini!


 
Gangguan dalam sistem pencernaan antara lain:

1. Parotis (gondong), adalah radang kelenjar parotis karena virus.
2. Apendiksitis, adalah peradangan umbai cacing oleh bakteri.
3. Sariawan/malabsorpsi, adalah gangguan yang disebabkan oleh beberapa
   penyakit yang dapat menurunkan absorpsi makanan dalam usus walau
   makanan telah dicerna dengan baik.
4. Diare, adalah penyerapan air pada kolon atau usus besar terganggu
   sehingga kerja kolon dipercepat.
5. Konstipasi (sembelit), adalah sulit buang air karena penyerapan air
   di kolon terlalu banyak sehingga feses menjadi padat dan sukar
   keluar.
6. Peritonitis, adalah radang pada selaput perut.
7. Kolik, adalah rasa sakit berulang-ulang karena kontraksi otot
   sangat kuat.
8. Gastritis, adalah radang mukosa pada lambung karena infeksi pada
   selaput lendir atau mukosa lambung oleh bakteri.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar